"Aku butuh kamu." Dengan segala cara, Evelyn melakukan ini semua teruntuk Davit. Ia tidak ingin Davit pergi meninggalkannya dan lebih memilih Clarin. "Aku butuh kamu, Davit. Aku butuh kamu untuk teman bercerita. Aku butuh kamu untuk teman tertawa, teman berbagi suka. Aku butuh kamu untuk sandaran di saat aku sedang tidak baik-baik saja."
Evelyn mengusap air mata yang memang sedari tadi membasahi pipinya. Bola matanya Evelyn putar ke atas untuk menahan air matanya jatuh kembali. Ia tak suka dianggap cengeng. Ia tak suka jika orang lain menganggapnya lemah.
"Aku butuh Davit yang dulu, yang selalu mengerti diriku, yang selalu ada untuk aku. Aku butuh itu semua. Ya, aku emang gak dapet keseriusan dari Robert, Robert emang bajingan yang bisanya datang lalu pergi sesuka hati."
"Aku hancur."