Davit berjalan memasuki perusahaan Clarin dengan tegap, di sampingnya ada Yuni selaku sekretaris, ada juga Tuan Berta serta para asistennya. Mereka semua saat ini sedang mendekati lift yang akan mereka gunakan untuk naik ke atas. Kehadiran mereka tentu saja membuat sebagian staff yang berlalu-lalang menunduk penuh kehormatan.
Bagus lah jika setidaknya seorang karyawan yang ada di perusahaan Clarin masih memiliki sopan santun, tidak seperti perintisnya yang malah gila dan jatuhnya psikopat. Untung saja Davit masih menjaga nama baiknya sampai saat ini, ia tidak toxic walaupun setidaknya sangat ingin sekali berkata kasar kepada Clarin karena perbuatan wanita tersebut yang kurang ajar. Ya, bagaimana tidak kurang ajar jika wanita tersebut berniat untuk menghancurkan pernikahan Davit dan Evelyn. Iblis sekali, bukan?