Pagi-pagi sekali, tepatnya pukul lima pagi, Davit harus mendapatkan telepon sialan. Telepon yang berasal dari sekretaris. Sang sekretaris mengatakan jika ada klien yang ingin bertemu dengan Davit dan menyiapkan kerjasama secepat mungkin. Davit yang notabenenya memang sedang giat dalam bekerja pun meminta izin kepada Evelyn saat itu juga. Evelyn menyetujuinya, kata Evelyn apapun demi pekerjaan saat ini. Padahal, kemarin Evelyn cemburu dengan pekerjaan dan meminta Davit untuk kembali demi menunaikan hasratnya.
Dan, di sinilah Davit. Davit berada di meja meeting, bersamaan dengan Tuan Berta serta sekretarisnya, dan rekannya. Lantas, Tuan Berta mengajak salah satu perusahaan untuk masuk dan bergabung untuk bekerja sama dengan perusahaan Davit. Davit menyetujuinya, ia sudah yakin dengan Tuan Berta sepenuhnya. Dari kinerja sampai segala hal yang telah dilakukan oleh Tuan Berta membuat Davit percaya pada rekannya tersebut.