"Sayang!" panggil Davit yang melihat senyum Evelyn terbit.
Dengan cepat Evelyn langsung menolehkan wajahnya lalu mengangkat alisnya, seolah bertanya kenapa.
"Kamu tau kenapa aku mau kita naik bianglala ini? Kamu tau kenapa aku ajak kamu ke sini?" tanya Davit seolah memberikan teka-teki kepada Evelyn, membuat Evelyn menggeleng lemah sambil mengerutkan keningnya.
"Bianglala kehidupan. Aku mau kamu mempelajari kehidupan ini layaknya bianglala, kadang di atas, kadang di bawah. Kita gak bisa selamanya berpijak di sini, di tempat yang sama, entah itu di atas maupun di bawah. Kita gak bisa minta sama sang pengendali supaya membuat kita terus berada di atas, nanti banyak dari mereka yang marah, yang mencak-mencak karena tidak bisa merasakan bagaimana rasanya berada di atas. Hidup itu gantian tempat, Evelyn. Hidup itu gak boleh egois. Harus bersabar saat di bawah, dan jangan pernah sombong saat di atas."