Davit sedang memikirkan apa yang baru saja ia lakukan. Ia baru saja bertengkar singkat, ya hanya ringan saja sebenarnya, tetapi hal tersebut dapat ia pastikan akan menggangu pikirannya sendiri selama beberapa saat ke depan. Saat ini saja, saat Evelyn sedang duduk di ranjang dan menonton film, sedangkan Davit ada di balkon kamar, ia memikirkan hal yang sepatutnya tidak ia katakan.
Seharusnya pertengkaran tadi itu tidak ada, apalagi hanya karena masalah singkat, masalah asisten rumah tangga. Tetapi jika tidak ada pembahasan tersebut, Davit jadi tidak tahu jika istrinya masih meragukannya. Dilema memang, tapi kejadian tersebut terus terputar di otak Davit, tak ada henti-hentinya. Bahkan semakin meluap-luap dengan keadaan pasrahnya tadi.