Davit dan Evelyn kini masih berada di nasi goreng pinggir jalan, padahal waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Mereka masih mendengar bisingnya trotoar jalan yang diterabas oleh beberapa kendaraan. Malam semakin terang karena ada bintang dan bulan. Suasana di sekitar pun terasa sangat ramai, entah mengapa, mereka berdua pun tidak tahu karena mereka belum pernah keluar malam hari. Baru kali ini saja.
"Kamu mau sampai kapan di sini aja? Gak kedinginan?" tanya Davit yang mengusap pundak Evelyn, ia takut sang istri kedinginan karena udara malam hari itu.
Evelyn mengulas senyum simpul, ia menggeleng. "Gak, aku gak kedinginan kok. Aku masih mau di sini, padahal gak tau mau apa. Asik juga ya ternyata malem-malem di pinggir jalan, jadi tau kalau Jakarta emang padat rayap."