Evelyn mengendarai mobilnya dengan laju yang cepat. Gadis itu tak peduli mendengar umpatan dari siapapun. Hatinya ingin tenang dan semua cara telah ia coba. Waktu sudah memasuki senja atau petang hari. Perjalanan dari danau menuju rumahnya membutuhkan waktu yang cukup lama, dan oleh sebab itu Evelyn jadi lebih leluasa. Ia leluasa melaju dengan kecepatan berapapun.
Pandangan gadis itu mengabur, tertutupi oleh air matanya yang mengalir dengan deras. Tak berniat menghapus, tak berniat menghentikan tangisannya juga. Alasannya tentu saja karena ia tidak mau hatinya terus-menerus seperti ini. Ia mau hatinya lebih tenang dan ketenangan didapatkan oleh hal ini.