Dua hari berlalu, waktu yang melaju begitu cepat diiringi musim hujan yang kini mendatang.
"Hallo markonah..eh muka lo kenapa?" Tanya nay menyapa leya yang tengah duduk dikursi taman sendirian.
Leya menoleh malas dengan mata sembab, hidung merah dan wajah pucat. Nay yang baru sampai dibuat kaget sekaligus khawatir dengan keadaan sahabatnya segera duduk dan menempelkan punggung tangannya dikening gadis itu.
"Ya ampun kening lo anget, lo sakit? sejak kapan?" tanya nay merapikan rambut leya yang sedikit terkibas angin.
"Gue ujan ujanan kemarin malem hehe." jawab leya tersenyum gusi.
"Ish gue bilang dari dulu jangan main aer tengah malem, gini kan akibatnya. bandel banget sih lu." sahut nay khawatir. "Udah kerumah sakit?" sambungnya memandang wajah aleya kasihan.
"Gue gak mau keumah sakit!" leya ngegas.
"Cih, kalo seumur hidup lu gak mau kerumah sakit terus lu mau dirawat dimana ha? orang tua lo juga pasti gak akan selamanya bisa selalu ada buat lo ley." nay menasihati.