"Selamat sore, Tante." Sapa seorang wanita yang kedatangannya katanya akan disukai oleh Ara itu.
Ara mengenal suara itu. Ara tidak suka, sangat tidak suka. Bukan dia yang Ara harapkan datang saat ini. Ara sudah punya firasat kalau kedatangan wanita ini justru akan membuat Ara semakin tersiksa. Tidak mungkin wanita ini akan menolong dan membebaskan Ara, wanita ini justru akan melakukan yang sebaliknya.
"Bukan dia yang aku tunggu. Bukan dia yang aku harapkan datang. Vin, lo dimana?" batin Ara. Dia belum bisa melihat wajah wanita itu, yang terlihat hanyalah kakinya yang beralaskan sepatu berhak tinggi yang bermerk dan mahal.
Mama tiri Vino langsung memeluk tamu yang dinantinya itu, tidak ketinggalan mereka juga cipika cipiki dulu.
"Hai… sore, Sayang. Aduh, cantik sekali ini calon menantu Tante." Sahut Mama tiri Vino yang begitu heboh menyambut kedatangan Riana. Ya, kalian pasti sudah bisa menebak siapa yang datang dan sangat dinanti Mama tiri Vino.
