Vino kemudian berlari masuk ke dalam untuk meminjam motor Bara. Dia tidak mungkin bisa sampai ke apartemennya dalam waktu 5 menit jika naik mobil.
"Bar, gue pinjam motor lo." Ujar Vino tanpa basa-basi.
"Eh eh eh… ada apa, Vin? Lo kenapa jadi buru-buru gini? Ada apa?" tanya Bara.
"Gue nggak bisa jelasin sekarang. Gue buru-buru." Jawab Vino.
"Om… Tante… saya permisi dulu." Vino tidak lupa berpamitan pada Mama dan Papa Bara yang juga nampak bingung dengan sikapnya.
Mama dan Papa Bara hanya bisa menganggukkan kepala.
"Vin, lo mau kemana?" tanya Azka.
"Nyelametin Ara!" jawab Vino sambil berlari menuju ke garasi.
"Hah?" Bara dan Azka sama-sama terkejut. Mereka sempat membeku.
"Kalian nggak mau ikutin Vino?" tanya Papa.
"Oh, iya. Ayo kita ikutin kemana dia mau pergi. Kita harus bantu Vino untuk menyelamatkan Ara." ujar Bara yang sadar terlebih dahulu dibandingkan Azka.
Azka sedikit nge-loading, baru kemudian dia menganggukken kepala.
