"Vin, lo kok malah diem aja? Lo dimana sih? Lo lagi apa?" batin Ara yang tidak bisa mendeteksi Vino.
"Astaga… kenapa gue tadi malah langsung merem lagi sih? Sekarang kan gue jadi nggak bisa nanya kenapa dia di sini? Kenapa justru Vino yang ada di sini bukannya Azka atau Bara? Azka sama Bara ada di mana? Lagian bukannya Vino seharusnya ada di Swiss sekarang? Lalu kenapa dia malah ada di hadapan gue bukannya di Swiss?" tanya Ara dalam hati.
Dia punya begitu banyak pertanyaan dalam dirinya namun dia tidak bisa menanyakannya langsung pada Vino. Dia harus menahan semua rasa penasarannya. Dia semakin menyesali keputusannya untuk kembali memejamkan mata.
"Vin… ngomong dong. Sepi banget nih." Batin Ara.
"Ra… bangun dong. Udah siang loh ini." kata Vino tiba-tiba.
"Gue udah bangun, Vin." Jawab Ara dalam hati.
"Lo nggak mau mandi, terus jalan-jalan sama gue? Kita cari makanan enak, kita ketawa bareng, main bareng. Lo nggak mau gitu bareng-bareng sama gue?" tanya Vino.