Azka menata napas lalu memulai membaca lagi chat bawahnya.
"Sebagai sufi, setiap tahun Ibnu Mubarak setidaknya bersedekah 100 ribu dirham, atau Rp 20 miliar bila harga seekor kambing satu juta rupiah. Di luar pemberian lain yang tak direncanakan
Bila ada yang mengatakan bahwa semua sufi itu miskin, bisa dipastikan orang yang berbicara tak mengenal dunia sufi, bahkan kulit luarnya sekali pun. Ada banyak sufi kaya akan harta dunia. Salah satu di antaranya adalah Abdullah bin al-Mubarak al-Hanzhali Maulahum al-Marwazi, yang dilahirkan pada tahun 118 H.
Ayah Abdullah berdarah Turki, yang sebelumnya adalah seorang hamba sahaya alias budak, sedangkan ibu Abdullah berasal dari Khawarizm di Persia. Tentang bagaimana putra mantan budak itu kelak menjadi seorang ulama hebat dan konglomerat yang dermawan. Imam Dzahabi menyebutkan tentangnya. "Dialah imam, Syaikhul Islam, yang paling alim di masanya, pimpinannya orang-orang yang bertaqwa di waktunya, al-Hafidz al-Ghazi (seorang pejuang)."