Adiba merebahkan tubuhnya. "Masya Allah ... nyamannya." Beberapa saat Adiba lalu bangun dan segera mengambil air whudlu untuk salat.
Setelah salat, berdzikir, berdoa, lalu membacaAl Qur'an walau sedikit. Adiba selesai dan segera bangun. Dia merasa merana. Gadis ini berdiri di depan jendela lalu membuka jendela dan menghirup udara. Dia melakukan tiga kali berturut-turut. Lalu memandangi kota itu.
"SubhanaAllah ...." Tiba-tiba matanya terbelalak dan segera berbalik badan.
"Aku yakin, aku salah lihat. Ya ... huft ... aku salah lihat," kata Adiba yang kemudian memastikan lagi orang yang dilihatnya. "Emm, tuhkan aku hanya salah lihat. Kenapa aku merasa melihat Mas Akmal di mana? Mana, dia bagai hantu," gumam Adiba lalu duduk dan makan roti.
Drettt!
"Hehehe. Anak ini kangen banget kayaknya?" gumam Adiba lalu menerima panggilan telepon dari Azka.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam. Mbak jangan marah ya. Mbak apa yang dimaksud taqwa?" tanya Azka cepat.