"Lalu bagaimana perasaan wanita yang satunya yang sudah memiliki perasaan juga kepada laki-laki itu."
"Melepaskan adalah pilihan, jika petunjuk Allah yang baik adalah bersama wanita yang sakit. Wanita yang lain harus rela dan ikhlas Allah akan menggantinya karena Allah Maha Adil. Aku mengerti banyak hal ketika Allah memisahkan kami, aku tahu walau sakit, Allah memberi banyak bahagia. Nikmat Allah tak terbilang," kata Adiba yang ingat tulisan Almarhum kekasihnya.
Mendengar jawaban tegar dari Adiba, Sabrina semakin tak kuasa menahan tangisnya, dadanya terasa terikat.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Adiba penasaran.
"Hiks ... Orang terdekatku mengalami hal itu, Mbak."
"Yakin saja Allah akan memberikan kebahagian, menuju surga ada rintangannya. Sama halnya kehidupan."
"Mbak benar," kata Sabrina yang lalu bangkit dan berusaha tersenyum.
Kedua gadis ini mulai mengemas brownies ke toples. Sabrina memutar audio.
"Ini suara Bu nyai ku Mbak. Mau dengar?"