Chereads / Cinta Kamu, Titik. / Chapter 220 - Terus Berdoa

Chapter 220 - Terus Berdoa

"Mbak belum tidur ya?" tanya Sabrina lalu duduk di samping Adiba. Adiba bangun.

"Tidak bisa tidur," kata Adiba.

"Kalau begitu aku membaca saja ya Mbak, soalnya aku tadi ketiduran di sofa," kata Sabrina lalu menaikan kaki dan melipat kedua kakinya di atas ranjang.

"Aku siap mendengar," kata Adiba. 'Walau hati tak tenang,' batin Adiba.

"Bismillah ... Ketika akan wafat, sahabat Abdurrahman menangis. Tangisannya bukan karena takut menghadapi kematian, melainkan karena ia wafat dalam keadaan kaya harta. "Sesungguhnya, Mush'ab bin Umair lebih baik dariku. Ia meninggal di masa Rasulullah dan ia tidak memiliki apa pun bahkan kafan sekalipun. Hamzah bin Abdul Muthalib juga lebih baik dariku. Kami tidak mendapatkan kafan untuknya. Sesungguhnya, aku takut bila aku menjadi seseorang yang dipercepat kebaikannya di kehidupan dunia. Aku takut ditahan dari sahabat-sahabatku karena banyak hartaku," tutur Abdurrahman.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS