Setelah ditinggal kakaknya untuk salat hajat, tasbih, witir. Sabrina berusaha memejamkan mata namun dia tetap saja terbayang-bayang kejadian yang mengerikan.
Akhirnya Sabrina memutuskan untuk tidur bersama Adiba. Barulah Sabrina bisa tidur dengan sangat lelap. Akmal memandangi Sabrina yang terlihat masih kesakitan. Dalam pejaman mata Sabrina. Sabrina terus merintih dan memegang perutnya
"Sabrina ... bangun, kamu ingin Kakak belikan apa agar perutmu merasa baikan? Sabrina?" panggil Akmal.
"Aku tidur beberapa menit kok sudah dibangunkan. Masih sakit ... sih Kak ini kurang lama." protes Sabrina dengan suara tidak jelas.
"Kalau masih sakit perut, mendingan jangan sekarang pergi ke pesantrennya. Kalau tidak ke Pesantren. Kakak akan mencari kambing untuk qurban. Kakak akan mengantarmu kalau kamu sudah merasa baikan dan perutmu tidak nyeri lagi." Akmal hendak keluar dari kamar.
"Boleh aku ikut?" pinta Adiba.
"Ya."
"Aku juga ingin berqurban." Adiba berkata dengan penuh harap.