Adiba termenung memikirkan semua kata-kata Sabrina dan memang ada benarnya. 'Aku ingin menjadi orang yang berguna, jadi aku tidak boleh patah semangat, aku harus bertekad. Ya Allah bantu hamba, bantu hamba dan beri kekuatan hamba agar hamba semakin kuat menjalani hidup untuk ibadah kepada Engkau. Hamba benar-benar ingin berguna untuk orang lain,' batinnya yang lalu mengusap air matanya.
"Sabrina ...." panggil Akmal yang tengah berdiri di pintu.
"Sedang di kamar mandi," jawab Adiba dengan wajah melas, wanita cantik itu hendak menitihkan air mata.
"Jangan menangis," kata Akmal yang lalu menghampirinya. "Kamu tadi tidak kenapa-napa kan apa mereka menyakitimu?" tanya Akmal memperlihatkan kekhuwatirannya kepada Adiba sambil melihat lengan Adiba.
"Hiks, heh ... Yang terluka tangan Mas Akmal. Aku baik-baik saja dan aku merasa tidak."