"Ya, benar juga. Lalu, katamu tadi putri beliau ada tiga. Ke mana dua bibimu yang lainnya?" tanya Mayang lagi.
"Bibi Melati, putri kedua kakek juga meninggal. Kakek bilang kecelakaan orang tuaku terjadi setelah pulang dari pemakaman bibi Melati di luar negeri. Kakek menceritakannya padaku saat usiaku tujuh tahun dan cukup untuk menerima kenyataan, aku adalah anak yatim piyatu," jawab Darren murung sambil menundukkan wajahnya.
"Astaga, maaf Darren, aku benar-benar tidak bermaksud bertanya seperti ini. Ya sudah, mari kita hentikan pembicaraan ini. Aku merasa bersalah dan menyesal karena membuatmu sedih, maaf!" maaf tulus kembali Mayang tuturkan.
"Santailah, itu sudah lama, dan aku juga tidak terlalu merindukan orang tuaku lagi. Rinduku hanya untuk kakek saat aku ditempatkan ke tempat yang jauh dari kakek. Untungnya Kapten Dharma selalu menemani kakek," jawab Darren santai.