"Tri, kirimkan nomor ponsel si brengsek itu padaku!" ucap Bian dalam sambungan ponselnya bersama Trian.
"Siapa lagi yang kau sebut brengsek, Kak? Kau di mana? Bukannya kau akan pulang lalu menjemput Ziel untuk pergi ke rumah Mayang?" tanya Trian panjang lebar.
"Mayang tidak di rumahnya, si brengsek itu membawanya sejak siang tadi," jawab Bian.
"Dari tadi kau menyebut si brengsek, memangnya siapa dia? bicaralah yang benar!" omel Trian dari ujung sambungan.
"Kenalan baru yang kau bawa dari Bangkok, bodoh!" maki Bian yang geram dengan adiknya.
"Oh, Darren…" jawab Trian santai, dan setelah beberapa detik Trian tersadar, "Hah! Kau bilang Darren pergi dengan Mayang? ke mana?" tanya Trian kebingungan.
'Mayang, katamu tadi kalian tidak akan melakukan hal bodoh? Haishh, matilah aku kalau orang gila ini tahu, akulah yang memberikan nomor Darren pada kekasihnya!' bathin Trian.