Tangan Darren sudah bergetar. Rasanya ia tidak sanggup lagi merasakan keterkagetan akan sosok wanita muda yang dikenalnya itu. Masih dengan lekukan bibir yang menyunggingkan senyuman rapat, ekspresi wajah Mayang membuat Darren memucat.
"Kamu menakutkan, May! Wanita gila, siapa sebenarnya kamu?" tanya Darren yang sudah meletakkan senjatanya di meja. Ia tidak sanggup menahan getaran tubuhnya yang menjalar ke hingga membuat tangannya lemas.
Mayang menyunggingkan senyumnya. Bukannya tidak mendengarkan, ia hanya menunggu waktu yang telah ditentukan habis. Hingga puluhan detik berlalu menghantarkan penanda waktu menunjukkan angka nol di sana.
"Wuw! Selesai juga," ucap Mayang lega setelah waktu berakhir dan ratusan bidikannya tumbang dalam waktu dua menit. Dengan tenang Mayang meletakkan senjata miliknya bersebelahan dengan senjata milik Darren yang lebih dulu ada di sana.
Hanya senyuman yang dapat Mayang tunjukkan pada Darren yang hampir gila mengira-ngira siapa sebenarnya Mayang.