"Akhirnya mereka pergi dan aku bisa membereskan kekacauan ini!" gerutu Mark yang berpura-pura tidak tahu kejadian yang sebelumnya.
Berbeda dengan Ben yang langsung duduk di samping Mayang yang tengah membaca ulang salinan sertifikat pernikahannya dengan Bian.
"Bos, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa situasinya semakin kacau sekarang?" tanya Ben bingung. Mark juga ikut mendekat saat Ben bertanya dengan berani.
"Entahlah, aku juga masih bingung. Entah itu cinta atau kenekatannya, sampai selembar kertas ini ada. Dan lagi rasanya aneh. Aku bingung apa yang akan aku lakukan mulai sekarang," ucap Mayang lemah dan tidak bersemangat.
"Menurutku mudah, Bos. Tinggalkan ceo itu kalau Bos tidak ingin melanjutkannya. Dan kalau Bos memang memiliki perasaan yang sama dengannya, hadapi dengan berani. Kami akan selalu mendukung apapun yang Bos putuskan. Benarkan, Ben?" ujar Mark dan menoleh ke Ben.