"Yang kukatakan tadi memang ada yang tidak benar. Mereka tidak melihatmu menggodaku. Mereka berdua berpamitan setelah aku mengantarmu ke sini dalam keadaan tidur, dan wajah mereka langsung berubah seperti orang ketakutan setelah aku mengatakan kalau kamu mabuk. Setelah itu mereka langsung pergi," terang Bian.
Mayang berpikir sejenak, merasa yakin dengan apa yang Bian katakan. Ia juga mengakui kalau dirinya memang tidak ingat apapun di saat mabuk. Seburuk apa kelakuannya saat mabuk, ia tidak pernah tahu.
"Hmm, okey. Aku bisa mengerti ketakutan mereka. Dan kadang aku bingung kenapa aku tidak boleh mabuk. Mereka melarangku karena aku tidak pernah mengingat sedikitpun sikapku saat mabuk," Mayang membenarkan.
"Syukurlah tindakanku benar. Kamu tahu? Setelah mereka pergi, kamu bangun dengan tatapan mata berbeda. Tapi aku suka. Saat kamu mabuk, kamu begitu agresif dan terus menciumku di sini, di sini, dan di-," ucapan Bian terhenti saat Mayang menutup mulut lelakinya tersebut.