"Lion, perpisahanku dengan Bian dulu diawali dari tempat ini lalu kau menjemputku. Dan sekarang aku kembali lagi ke tempat ini untuk menjemput putera kita. Aku berjanji padamu akan membawa Sunny pulang dengan selamat!" gumam Mayang dengan mata sayu yang hendak menangis.
Tidak pernah terbayangkan oleh Mayang jika dirinya harus mengalami kesakitan saat anaknya diculik sampai dua kali. Dulu Ziel dan sekarang Sunny. Di tempat yang sama dan musuh oleh oknum mafia yang diperkirakannya sama.
"Tidak akan kubiarkan putera kita terluka sedikitpun. Sunny adalah hidupku dan nyawamu. Tidak akan kubiarkan wanita hina itu menyakiti anakku!" Mayang bergumam sembari mengeratkan pegangannya pada gagang pistol di tangannya.
"Ayolah tubuhku, berkerja samalah denganku melewati hari ini!" sambungnya meminum obat yang diberikan Samuel padanya.