"Bos, Ziel kita sudah memiliki pemikiran yang dewasa. Padahal waktu pertama kali aku bertemu dirinya dan menemukannya di atas atap bar, dia masih sangat kecil dan rapuh,"
"Tapi lihatlah sekarang, Ziel sudah bisa menasihati adiknya yang keras kepala!" Mark berucap tenang pada Mayang yang saat ini menoleh pada dua puteranya.
"Waktu mengubah segalanya, Mark. Tanpa kita sadari aku, kau, dan semua orang di sekitar kita juga mengalami perubahan. Apa kau tahu apa yang membuatku sangat bahagia menikmati semua perubahan ini?" tanya Mayang saat menoleh padanya dengan pertanyaan. Dan Mark hanya tersenyum pada pemimpinnya itu.
"Hal yang paling membahagiakan dalam hidupku adalah saat aku bertemu Ziel yang tidak kusangka akan membawaku menemui cinta dan keluarga hangat seperti ini. Yang bahkan bertahun-tahun lalu saat aku memutuskan menjadi mafia, kebahagiaan seperti ini bahkan lebih mewah dari sebuah mimpi,"