"Mommy sangat senang dan bahagia dengan kabar kehamilanmu. Apa lagi yang kami harapkan di usia kami sekarang? Kami hanya ingin melihat anak-anak kami bahagia bersama cucu-cucu kami,"
"Tapi, berita sebaik ini malah harus disembunyikan dari dunia. Dan lagi, masalah dan musuh yang selalu mengintai kalian sekaan tidak ada habisnya. Mommy hanya takut, kalian dalam bahaya, Nak. Terutama kamu, May. Statusmu yang tidak biasa membuat Mommy cemas!" nyonya Andini mengakui kecemasannya di depan Mayang.
"Tapi, memang seperti ini jalan takdir yang telah Tuhan ciptakan untuk hidupku, Mom. Aku tidak dapat meninggalkan tanggung jawabku sebagai pemimpin kelompokku. Aku harus bertanggung jawab untuk anggotaku juga, Mom. Semuanya harus kulakukan di samping harus menjalani hidup ini dengan sebaik mungkin. Bersama Bian dan keluarga ini. Aku harap Mommy dapat lebih mengerti dan bersabar. Aku akan berusaha menjauhkan masalah dan musuhku dari keluarga kita," jawab Mayang tenang sambil tersenyum.