"Katakan padaku, Bian. Air apa yang kuminum tadi? Kenapa tubuhku rasanya aneh seperti ini?" tanya Mayang serius saat menatap Bian saat ini.
Bian juga merubah raut wajahnya yang semula tersenyum menjadi serius.
"Itu hanya air putih biasa. Tapi," Bian menghentikan ucapannya sesaat dan melihat Mayang menahan napasnya, "Tapi, aku memasukkan obat perangsang ke dalamnya!" lanjutnya.
Mayang terperangah sambil menutup mulutnya. Seakan tidak percaya dengan apa yang Bian katakan saat ini.
"B-Bian, kau!" sebut Mayang terbata.
"Kamu marah? Atau malah senang, Sayang?" tanya Bian, "Tapi, apapun tanggapanmu tentang yang kulakukan ini tidak akan ada gunanya, May. Semua rencanaku berjalan dengan lancar. Terima kasih, Sayang!" ucap Bian santai.