Wajah pria berjambang tersebut semakin pucat dan ketakutan saat yakin wanita di hadapannya adalah Black Rose.
"Ampun Bos! Ampuni aku, Bos!" pria tersebut mengharapkan pengampunan Rose.
Rose menaikan sebelah alisnya karena sedikit heran.
"Kenapa kau memanggilku Bos? Aku tidak memiliki anak buah picik sepertimu!" bantah Rose, "Katakan padaku dari mana kalian mendapatkan Glock 20? Jawab atau kuhabisi kau sekarang!" ancamnya.
"A-aku mendapatkan kiriman senjata dari kelompok mafia lain!" jawabnya terbata.
"Siapa?!"
"T-tuan Damian, pemimpin Eagle Murpy, Bos!" jawabnya ketakutan.
"Bajingan!" kesal Rose, "Bersiaplah kau dan anak buahmu. Akan ada yang menjemput kalian nanti!" lanjutnya.
Sementara Rose mengintrogasi mafia-mafia kelas bawah itu, Bian mengikuti salah satu anak buah mafia tadi menuju ke ruang tempat Lion dikurung.
Dan benar, Bian melihat Lion terbaring dengan mata tertutup.
"Hei, bangunlah!" panggil Bian sambil menepuk wajah Lion berulang.