Setelah mendapat persetujuan dari daddy Jack dan yang lain, Mayang berangkat dengan helicopter milik militer bersama Kapten Dharma dan Sky yang diutus mengawasinya.
Pemberhentian pertama adalah rumah tahanan tempat Damar ditahan.
Setelah mendapatkan izin menjenguk Damar yang diurus oleh Kapten Dharma, Mayang melangkah mendekati sel tempat Damar ditahan. Karena sesuai permintaan Mayang yang tidak ingin diberitahukan kedatangannya pada Damar.
Di balik jeruji besi dengan ruangan yang sempit yang harus dibagi dengan beberapa orang, Damar Reksa terlihat meringkuk sambil memejamkan mata.
Perasaan iba muncul di hati Mayang saat melihat hal tersebut. Padahal, selama ini tidak ada rasa belas kasihan pada sorang ayah yang sudah menelantarkannya sejak kecil.
Entah pengaruh kehamilan yang menyebabkannya mudah bersedih, tidak terasa air mata menetes tanpa diperintah.