Mayang bersama Mark dan Ben menempuh perjalanan lebih kurang selama enam jam. Hari hampir subuh saat mereka tiba di markas besar militer tersebut.
Petugas yang berjaga di depan pintu gerbang besar yang mengenali Mayang langsung mempersilakan masuk dan memanggilkan Kapten Dharma di ruang tunggu tempat Mayang berada.
"Mayang? Apa yang membuatmu ke sini sepagi ini, Nak? Dan-" sapaan Kapten Dharma terhenti saat menyadari Mayang datang menggunakan kursi roda.
"Apa kabar Kapten? Lama tidak bertemu. Apa Kapten dan Kakek sehat dan baik-baik saja?" tanpa menjawab kebingungan Kapten Dharma, Mayang menyapa Kapten Dharma dengan gembira.
"Hei, anak nakal! Jangan mencoba mengalihkan perhatianku, ya! Katakan padaku apa yang terjadi padamu!" Kapten Dharma berseru seraya mengomeli Mayang yang terus saja tersenyum.