"Aku tidak ingin melihat Ziel menderita karena kelalaian kita sebagai orang tua. Setidaknya Ziel bisa melindungi dirinya sendiri dan melawan orang-orang yang menyakitinya!" Mayang kembali berucap tegas.
Kemudian Mayang mengalihkan pandangan ke Ziel yang sedari tadi memperhatikan Mayang bicara.
"Ziel tidak ingin disakiti orang asing lagi, bukan?" tanya Mayang dan Ziel mengangguk.
"Bagus! Maka jadilah pria kuat, Sayang! Mommy ingin, sewaktu Ziel bertemu Mommy lagi, Ziel sudah menjadi anak yang hebat dan kuat! Bisakah Ziel berjanji untuk hal itu pada Mommy?" tanya Mayang sambil mengacungkan jari kelingkingnya pada Ziel.
Si kecil menyambut jari Mayang dan mengaitkan kelingkingnya sendiri ke jari Mayang.
"Zi, janji pada Mommy. Mommy juga harus cepat pulang!" ucap Ziel yakin dan kemudian mereka berpelukan.