Trian tiba di apartemen milik Lion. Sesampainya ia di depan pintu, Trian bertemu dengan Mark dan Ben namun mereka tidak saling bertegur sapa.
Di satu sisi, saat ini Mark dan Ben tidak bisa berbuat apapun di bawah tekanan Lion yang terus mengawasi pergerakan mereka. Dan Trian juga masih enggan bicara banyak hal dengan mereka. Ia hanya fokus ingin segera bertemu dengan Mayang untuk mendapatkan penjelasan.
"Silahkan masuk!" ucap Lion santai menerima kehadiran Trian di sana.
Tanpa menjawab, Trian langsung melangkah menghampiri Mayang yang tengah duduk menunggunya.
Trian terperanjat saat melihat keadaan Mayang dengan kondisi kedua paha berbalut perban.
"May, apa yang terjadi padamu?" Trian langsung bertanya karena khawatir dengan keadaan Mayang. Trian melupakan sejenak amarah yang sedari tadi ingin ditumpahkannya pada kakak iparnya tersebut.
"Aku baik-baik saja. Jangan khawatir. Duduklah!" jawab Mayang santai dan mempersilahkan Trian untuk duduk.