"Apapun ancaman Mommy dan Daddy, aku tidak akan meninggalkan Mayang. Silahkan ambil hak atas perusahaan. Semua itu tidak ada artinya dibandingkan dengan istriku," lanjutnya yakin.
Kemudian menoleh ke Mayang sambil tersnyum, "Pergilah, Sayang! Lihatlah Ziel di dalam, dia membutuhkanmu. Aku sudah memilihmu jadi jangan lagi meragukan keputusanku," ucapnya tenang. Mayang mengangguk sambil tersenyum dan meninggalkan pertemuan keluarga itu.
"Jadi, kamu benar-benar meninggalkan semuanya hanya demi wanita seperti itu. Daddy bahkan tidak menyangka seleramu adalah wanita seperti itu. Tapi baiklah, terserah! Lagipula Daddy belum terlalu tua untuk mengajari Trian mengamankan perusahaan!" ejek sang Daddy padanya.
"Ya, tentu saja! Lagipula aku sudah lelah. Waktunya aku bersantai," jawab Bian yang terlalu santai dan malah tersenyum pada adiknya, "Hei, Ceo Heldana yang baru! Bersemangatlah mulai hari ini!" lanjutnya berucap pada Trian.