Bian, Trian, Mayang, serta Ziel duduk di meja makan. Hanya Trian saja yang tidak makan, karena sudah lebih dulu sarapan.
Sementara Ziel memang belum sarapan karena menunggu Mayang keluar dari kamar Daddy-nya seperti info dari paman kecilnya.
Bian? Ya, Bian duduk di sana tapi dia hanya diam saja. Melihat Mayang begitu memperhatikan Ziel dan tak acuh padanya. Satu tepukan pelan di pundaknya dari Trian. Tidak terlalu keras namun berhasil mengagetkannya.
"Apa kau tidak puas memandangi kakak iparku dari malam sampai sekarang, hah? Air liurmu sudah hampir menetes, kau tahu? Hahaha!" ledek Trian pada kakaknya.
"Diam kau!" hardik Bian kesal karena lamunannya terganggu. Lalu Bian menolehkan pandangan pada Mayang, "May, aku lapar, Sayang!" rengek Bian pada Mayang.
"Buahahaha! Kau memalukan, Kak! Hahaha," gelak tawa Trian tidak terelakan kala melihat ekspresi wajah Bian yang seakan dirinya anak kecil.