Bryan keluar dari kamar dan menunggu indra serta yang lain, Dengan wajah dingin dia duduk diruang tengah dia meyilangkan kakinya serta melipat tangannya didepan dadanya.
setelah menyuruh Ina untuk menemani Chandra Aku mendekati Bryan aku tidak pernah melihat ia semarah ini.
"Kamu mau aku seduhkan teh hangat bee?" aku mendekati Bryan dan mengusap-usap bahunya.
"Boleh sayang," wajahnya yang dingin langsung berubah hangat begitu menatapku dengan senyum yang selalu ia perlihatkan jika hanya bersamaku.
Aku berjalan meninggalkannya menuju pantry tak lama Omar datang setelah memberikan salam ia duduk didekat Bryan.
"Kak kamu mau minum apa?" aku memberikan secangkir teh hangat pada Bryan.
"Terima kasih sayang," Ia lalu menyerup yeh hangat yang aku berikan.
"Tidak usah Nit nanti kalau mau aku ambil sendiri," Omar menyandarkan tubuhnya disandaran sofa dan memasukan tangananya kedalam saku bajunya.
"Ada apa sebenarnya Bee?" Tanya Omar yang melihat Bryan seperti sedang menahan marah.