"Mama pulang kapan sih mas?" Ira seperti tidak bergairah pagi ini padahal pagi ini ada kemungkinan Ira akan buka gips.
"Lusa De kan kemarin sudah bilang, Papah ada kerjaan disemarang jadi dari solo semalam lalu hari ini sudah semarang," Dewa menjelaskan karena hampir setiap hari mamanya menelepon Ira namun tetap saja ia bertanya pada Ira.
"Ayo cepat nanti keburi siang kamu kan ada janji sama dosen sayang," Dewa melihat Ira masih asyik dengan ponselnya.
"Iya sebentar mas," Ira mengambil tas tote bag dimana dia menyimpan draf skripsi yang semalam sudah di print.
"Ada yang ketinggalan gak tanya Dewa lagi, Ira belum bisa menggunakan tas ransel karena pundaknya sebelah kanannya belum sembuh.
"Ingat ya de gak boleh kemana-mana dari rumah Lina tunggu pak usup jemput," Dewa mengingatkan.
"Siap komandan sayang," Jawab Ira sambil memberi hormat.