Perlahan Dewa melepaskan peluknya lalu berbisik.
"Mandi sayang nanti orang-orang diluar curiga lagi," Dewa menggoda Iraq yang langsung berlari kekamar mandi namun tak lama terdengar suara teriakan Ira yang sangat dia hapal.
"Bukain bebatannya," begitu Dewa membuka pintu kamar mandi.
"Tadi ngapain coba langsung ngacir aja," Dewa mencolek hidung Ira.
"ihhh," Ira mencubit perut dewa karena kesal diledek terus.
"Aww sakit De," Dewa memegang perutnya.
"Dua kali ya kamu nyakitin aku tadi nendang sekarang nyubit," Dewa berkata sambil tersenyum-senyum.
"Yang pertama kan gak sengaja, yang kedua salah sendiri ngeledekin terus," Ira membela diri.
"Gak perduli pokoknya kamu Mas hukum tar," Dewa berkata sambil membuka kancing baju piyama yang dipakai oleh Ira lalu melepas bajunya dan membuka bebatannya, Ira seperti kesal karena Dewa masih ingin menghukumnya.
"ya udah tapi hukuman jangan yang berat-berat," Rajuknya.
