"Masuk," Terdengar suara berat menyahut ketikan pintu diketuk oleh sekretarisnya.
"Ada mas Dewa pak mau bertemu," Sekretarisnya menyampaikan kedatanga Dewa pada Omar
"Oya kamu serius jagoanku datang," Omar todak percaya dan senyumnya semakin merekah ketika dilihatnya Omar benar-benar melihat Dewa didepan pintu ruangannya berdiri denga gagah.
"Hai son masuk," dengan isyarat tangan Omar menturuh Dewa masuk sementara Ira memegang baju Dewa dari belakang tubuj mungilnya tertutup oleh Dewa.
"Itu siapa yang bersembunyi dipunggungmu?" Omar yang berbadan tinggi besar dan wajah has Italy membuay Ira berkerut dia jarang melihat pria sebesar amar walaupun perutnya tidak buncit tetap saja omar seperti raksasa bagi Ira
Dewa mengambil tangan Ira lalu menyuruhnya dia berdiri didepan Dewa.
