"Bang," Clarisa melambaikan tangannya sementara Chandra menghampiri Clarisa tanpa tahu dari belakang Dania mengikutinya dari belakang.
"Ooh jadi ini yang bikin kamu mutusin aku," Tiba-tiba Dania sudah berdiri di samping Chandra. Perkataannya membuat Chandra mengerutkan alis matanya dan sementara bingung dengan perkataan dari perempuan yang berada disamping Chandra.
"Maksud kamu apa? dengan mengatakan aku memutuskanmu memangnya kapan kita pacaran kamu lagi sakit jiwa yah atau kamu perlu ke spikiaters untuk memeriksa kejiwaan dirimu." Chandra memang berbeda dengan ayahnya yang bisa mengeluarkan kata-kata pedas pada orang-orang yang tidak disukainya tapi kali ini berbeda, sepertinya kesabaran Chandra sudah habis dia tidak ingin membuat Clarisa marah dia lebih baik menyingkirkan perempuan itu dari pada jarus ribut dengan Clarisa.
"Bang dia siapa?" Tanya Clarisa bingung melihat perempuan yang menatapnya dengan marah.
