Chereads / The Chaquein Guards / Chapter 4 - CHAPTER 3

Chapter 4 - CHAPTER 3

KRINGG

Bel pulang pun sudah berbunyi menandakan selesainya pelajaran hari ini.

Hany dan teman-temannya pun segera memebereskan buku mereka lalu pulang, Hany pulang dengan sepeda yang ia bawa untuk bersekolah.

Dia menjalankan sepedanya dengan sangat lambat, Hany masih memikirkan ingatan yang ia dapat  tadi, ia masih sangat penasaran siapa wanita yang mirip dengan dirinya itu.

Setelah sampai di rumah barunya, Hany segera melepaskan semua seragamnya lalu bergegas mandi.

"Mamah aku ke perpustakaan antik bentar ya," pekik Hany dari dapur.

"Pulang jangan lama-lama," cetus sang ibu yaitu Zefanya.

Karena semakin penasaran atas ingatan itu, Hany segera pergi ke perpustakaan buku antik, yang biasa ia kunjungi.

Karena mungkin saja di sinilah dia akan menemukan jawaban yang ia inginkan. Hany mencari buku ilmu fiksi, atau fakta-fakta yang belum terungkap karena adanya keterbatasan untuk menyelidiki fakta tersebut.

"Hmm, krystal Chaquein? Krystal yang berasal dari galaksi andromeda, wahh menarik tapi apakah mungkin buku ini adalah buku sejarah antariksa?" guumam Hany seraya menarik buku itu dalam dekapannya lalu membawanya ke meja yang sudah tersedia untuk membaca, walau hanya perpustakaan kecil namun buku di sini masih sangat lengkap dan berkualitas.

"Hei kutu buku, kau sangat suka membaca disini mungkin jika nanti aku sudah tidak ada. Kurasa perpustakaan ini akan ku serahkan pada dirimu," ujar seseorang.

"Nenek Sery tidak boleh seperti itu, nenek akan berumur panjang kan? Percayalah padaku nek, kau akan berumur panjang," balas Hany.

"Hmm, kau baca buku ilmu fiksi? Kenapa? Buku ini seharusnya terbukti benar, tetapi karena memang keterbatasan manusia untuk menjangkau galaksi andromeda, buku ini dinyatakan ilmu fiksi. Padahal sudah jelas ini adalah ilmu fakta bahkan sang guardian meninggal karena menelan krystal Chaquein itu," Jelas nenek Sery.

"Benarkah? Tetapi dia sangat mirip denganku. Sesungguhnya aku memiliki bayangan tentang ingatan ku yang hilang, dan disana aku melihat Lavierra Yuerin tengah berjuang melawan musuhnya dan menelan sebuah krystal yang aneh. Itu sangat menghantuiku, kepaku sangat sakit ketika kembali mengingatnya," jelas Hany.

"Berarti, kaulah sang reinkarnasi dari sang guards, karena setelahnya guards diberikan mukjizat agar dilahirkan kembali sebagai orang biasa," balas nenek sery lalu berubah menjadi seorang wanita muda.

"Berarti sudah sehrusnya ini ku berikan padamu Yuerin," ujar Sery lalu pergi mengambil sesuatu, setelah kembali Sert membawa sebuah kotak besar.

"Bagaimana kau bisa berubah dalam sekejap?" tanya Hany.

"Jangan takut, biarkan aku memperkenalkan diriku aku adalah Seryvin Ryosfi aku adalah seorang teman dari Lavierra Yuerin yang meninggal karena menelan krystal Chaquein," jelas Seryvin seraya membungkuk lalu memberi Hany sebuah kotak besar yang sedikit besar.

"Lalu apa ini? Ini berat sekali," gumam Hany seraya menaruhnya diatas meja.

"Tugas saya sudah selesai sampai disini," Tanpa Hany sadari sery memberi pamitan padanya dan itu membuat Hany semakin bingung ketika ia tak bisa mendapati kemana wanita itu pergi.

"Kemana dia? Apa dia sudah pergi begitu saja?" gumam Hany.

Namun atensi milik Hany berahlih ke kotak yang diberikan oleh seryvin tadi dan langsung bergegas membuka kotak yang diberikan Seryvin sebelum menghilang, tapi ketika dibuka, kotak itu hanya berisi sebuah buku dan sebuah kalung.

"Buku??? Kalung?? Hmm kalungnya cantik aku menyukainya. Kalung yang sangat elegan dengan permata pelangi nya yang sangat indah berbentuk bulat, haha aku menyukainya. Dan ini buku apa? Judulnya menarik ' reinkarnasi sang guards ' wah aku tak sabar untuk membacanya. Tetapi kemana wanita tadi pergi? Semoga dia baik baik saja," gumam Hany seraya memakai kalungnya.

~¤☆¤~

Keesokan harinya disekolah, Hany duduk di bangku ia biasa duduk dengan Jasmin.

Tetapi anehnya Jasmin tak terlihat sedari Hany datang, padahal tasnya ada di bangku ia duduk, teman teman sekelasnya juga tidak ada.

Akhirnya Hany pun keluar untuk melihat keadaan, tapi dihari itulah ia tak beruntung, Hany menabrak seseorang yang tengah berlumuran darah dibajunya saat menuju taman sekolah.

"Aduh, jalan tuh yang benar dong k-kau be-berdarah s-siapa kau?! kenapa kau berlumuran darah?!" pekik Hany seraya mundur selangkah demi selangkah.

"Halo kakak Yuerin, oh atau reinkarnasi Yuerin? Kita memang ditakdirkan bertemu secara tragis ya kak? Sangat disayangkan. Kau selalu cantik ternyata tak seperti yang ku pikirkan, hah aku sedang membuang waktuku senang bertemu dengan mu Hany, perkenalkan aku adalah Ryver Quelin," ujar ryver.

Hany hanya bisa menunduk, ia tak berani melihat orang yang bernama Ryver itu, sampai akhirnya Ryver pergi dan menghilang dilorong ujung sekolah.

Dengan panik Hany segera melihat kerumunan yang berada dilapangannya.

"Permisi, permisi, aku ingin melihatnya permisi," Ujar Hany seraya mendorong teman-teman sekelasnya untuk menepi.

Ketika semua sudah menepi, betapa terkejutnya Hany ketika teman sebangkunya sedang berlumuran darah dengan dipangku oleh kepala sekolah.

"Jasmin!! Pak kepala bagaimana ini bisa terjadi?! Jasmin, Jasmin ayo bangunlah kau tak boleh seperti ini ayo bangunlah. Siapa yang tega membuatmu seperti ini Jasmin," panik Hany menangis seraya memeluk erat sang sahabat.

Tiba-tiba Hany merasakan gejolak yang tak pernah ia rasakan. Entah kenapa ia sangat marah, desiran darah dalam dirinya berubah karna krystal chaquein, Hany mengeluarkan kekuatan pengendali waktunya, yang hanya dapat digunakan ketika ia sedang sangat marah saja.

"Hhh apa ini kenapa semuanya berhenti? Apa waktu berhenti? A-apa a-aku menghentikan waktu?" gumam Hany.

"Hebat kau menghentikan waktu dengan sangat cepat, kau lebih kuat rupanya," Ujar Ryver yang tiba-tiba saja datang dengan tepuk tangannya ditengah kerumunan murid kelasnya.

"Kau!! Kau yang membunuh Jasmin, apa salah dia pada dirimu? Siapa dirimu hingga tega melakukan ini kepada Jasmin. Kenapa?! Apa salahnya pada dirimu?!" sentak Hany seraya terus mengeluarkan air matanya.

"Bahkan kau masih sama sama naif, temanmu itu adalah mata mata ku, lebih tepatnya mantan mata mata ku. Karena ia mengkhianati diriku dan ayahku demi memiliki teman seperti mu, dia seorang makhluk asing Hany. Dia bukan manusia seperti dirimu," jelas Ryver.

Ketika Ryver menjelaskan semua itu Hany memang sedikit tersentak, ia tak percaya bahwa sahabatnya sendiri seperti itu. Tetapi bagaimanapun juga Hany berpikir bahwa Jasmin tetap sahabatnya.

"Tak peduli dia makhluk asing kah, putri duyung kah, peri kah, aku tak peduli. Yang aku peduli dia adalah sahabat bagiku, dan kau tak lebih dari seorang makhluk asing pembunuh yang tiba-tiba saja datang," kesal Hany.

"Berani-beraninya kau menghina seorang pangeran dari planet Mooncrys!!" seru Ryver.

"Aku tak peduli, Dimata ku kau tetaplah seorang pembunuh!!" sentak Hany lalu membawa pergi mayat sahabatnya, hingga akhirnya waktu kembali seperti semula.

'Dia tangguh juga, aku harus terus memantau dirinya,' batin Ryver.

Hany yang mendengar itu pun semakin pusing, karena memang dia bisa membaca pikiran orang lain. Itulah keistimewaan nya setelah terlahir kembali menjadi seorang manusia biasa, tetapi ia baru bisa menggunakannya ketika ia berulang tahun yang ke 15 tahun.

~¤☆¤~

Ihh makin naik aja wordnya heheh

Makin enggak jelas? Maaf ya

Perlahan-lahan kalian akan mengerti dengan alur ceritanya.