"Ugh... Tempat apa ini?".
Kepalaku sangat pusing. Tiba-tiba saja, ketikap aku terbangun, sudah berada di tempat yang gelap ini. Tak lama, aku mendengar bunyi langkah kaki yang sangat anggun tapi tegas.
Aku menatap kearahnya. Ia mengenakan pakaian layaknya seorang dewi dan ia memiliki telinga rubah dan 9 ekor.
"Sudah sadar?"
Suaranya yang dingin dan tenang itu cukup membuatku tidak terlalu gugup namun sedikit takut.
"Iya..." jawabku singkat karena masih pusing.
"Kau akan direinkarnasikan kembali...." ucap orng itu dengan tenang.
Apa? Aku? Hei, jangan bercanda.. ini tempat apa??
"Kau berbohong kan? Ini pasti mim-----"
"Tidak, ini adalah dunia alam bawah... Kau mati lebih cepat karena melewati takdir yang seharusnya tak kau jalani, jadi kau akan direinkarnasikan kembali" ucapnya masih tenang.
"Tidak usah... Aku lebih tenang begini...."
Tak lama terdapat dua pintu di hadapanku.. yang kiri nampak gelap dan yang kanan nampak bercahaya.
"Masuklah ke salah satu pintu tersebut... Itu adalah pintu menuju dunia atas hanya saja ada di tingkat yg berbeda, itu tergantung pilihanmu" kemudian dia pun menghilang dari sana.
Aku pun memilih menuju pintu putih dan setelah itu aku tak menyadari apapun lagi... Inilah akhir dari takdirku.....
Tapi boong.....
20 tahun kemudian.... Seoul, Korea 2030.
"Hei, apa kau tahu? Artis baru yang sedang top sekarang?
"Tentu saja! Dia adalah idolaku"
Begitulah percakapan antarmurid pagi itu....
"Selamat pagi anak anak.. selamat karena telah berhasil lolos masuk ke SMA Gang Nam dan menjadi murid baru di tahun ini... Silahkan perkenalkan diri kalian...."
Hari itu adalah hari penerimaan murid baru kelas 10 di SMA Gang Nam.. suasana cukup ramai dan sangat ramai. Untungnya mereka sudah dibagikan perkelas.
"Halo semua.. namaku Park Hyura.. salam kenal"
Murid baru itu bernama Hyura.. dialah yang paling terkenal ketika masuk sekolah karena kecantikannya dan latar belakang keluarganya, yang bisa terbilang GOOD!.
"Namaku Cha Min Lee.. salam kenal"
Murid baru yang ini.. terkenal sebagai ketampanannya dan juga anak Milioner. Namun dia sangat dingin dan berpenampilan biasa.
Begitu seterusnya hingga murid terakhir....
Dan pelajaran pun dimulai....
Teng.. teng.. teng.....
Akhirnya bel istirahat sudah berbunyi, ini waktu yang paling ditunggu-tunggu oleh semua siswa. Guru pun keluar kelas dan semua murid berhamburan keluar ke kantin.
"Hei Hyura.. ayo ke kantin bareng?"
Hyura pun sedikit kaget karena panggilan itu..
"Eh? Ayo.." dia pun tersenyum ramah layaknya seperti anak yang lain.
Mereka pun pergi ke kantin bersama dan di kantin banyak perempuan yang mengerumuni Minlee karena ingin melihat wajahnya. Bahkan kakak kelas pun ikut serta.
"Bisakah kalian menyingkir? Baksoku sudah tumpah.." ucapnya dengan nada dingin dan memang benar, baksonya tumpah akibat dikerumuni ketika sedang berdiri. Tangannya sudah tersiram kuah panas dan sudah merah.
Beberapa perempuan lain langsung mencari sapu tangan dan mengelap tangan Minlee namun ditepis olehnya. Ia pun pergi menjauh dan pergi ke tempat lain.
Hyura yang melihat itu cukup penasaran dan ia pun tidak jadi makan dikantin. Ia diam diam mengikuti Minlee dan ternyata ia pergi ke atap sekolah.
"Cih, mau makan saja tidak bisa. Aku sudah bilang pada ibu, tak usah masukan aku ke sekolah sinting ini.." ucapnya kesal dan memukul palang pagar yang ada disana.
"Aaa.. aku bawa bekal, untung aku ingat.."
Hyura pun pergi ke kelas mengambil bekal dan kembali ke atap sekolah dengan cepat.
"Heii!! Aa.. ano Minlee, maaf mengganggu.. tapi ini"
Hyura pun memberikan bekalnya.
"Maaf, tapi tadi kulihat baksomu tumpah, sepertinya kau kesulitan untuk makan di kantin.. kebetulan aku akan makan di kantin bersama temanku, daripada bekalnya tidak dihabiskan lebih baik kau yang makan.. kebetulan aku sedang tidak ingin makan roti coklat" ucap Hyura sambil memberikan bekal itu.
"Kau siapa? Gak usah sok peduli deh.. kau palingan sama saja dengan cewek disana.. cari perhatian" kemudian Minlee pergi dari sana.
"Hei! Aku ini serius loh! Aku juga tidak tertarik denganmu! Menurutku kau sama saja dengan laki laki yang lain... Sama sama manusia biasa, tidak ada yang istimewa!" teriak Hyura karena Minlee mulai pergi menjauh.
Tapi ia kembali lagi...
"Baik, aku akan makan bekalmu.. tapi kau juga harus ikut.. apa kau tidak kasihan pada ibumu..."
"Aku menyiapkan bekalku sendiri.. ibuku sibuk bekerja hehe" Hyura pun menggarukan kepalanya canggung.
"Oh,,oke" lalu Minlee pun memakan bekal itu dengan lahap karena ia benar benar lapar.
"Baiklah, aku pergi dulu, jika sudah selesai taruh saja di mejaku..." kemudian Hyura pergi dari sana dan kembali ke teman teman barunya untuk makan di kantin.
"Hm.. langka ada perempuan seperti itu, selain Claire...sayangnya kau sudah pergi duluan.. maaf aku tidak bisa menyusulmu, karena kau menyuruhku untuk fokus pada impianku.. jika suatu saat nanti sudah tiba waktunya, aku akan menemuimu Claire..." lalu Minlee pun turun dari atap dan pergi ke kelas untuk mengembalikan bekal itu.
Tepat saat itu juga, Hyura kembali ke kelas..
"Terimakasih" ucap Minlee dingin dan duduk ke bangkunya.
Seperti biasa.. jam pelajaran pun dimulai kembali dan akhirnya bel pulang sekolah berbunyi...
Tepat saat siswa keluar berhamburan, Minlee dan Hyura masih belum keluar kelas. Wajah Hyura nampak khawatir sementara Minlee masih tidur disana.
"Hufftt bagaimana ini.. supirku tidak bisa jemput.. rumahku ckup jauh dari sini..." Hyura mulai panik dan berusaha membangunkan Minlee.
"Minlee.. hei.. maaf mengganggu, tapi bisakah aku meminta bantuanmu.. supirku tidak bisa menjemput hari ini, jadi.."
"Aku akan antar, anggap saja sebagai ucapan terimakasih untuk bekalnya" ucap Minlee tiba-tiba, kemudian keluar kelas dengan cepat disusul oleh Hyura.
Di perjalanan ke tempat parkir, Hyura menemukan sebuah kalung hitam dengan buah kalungnya berbentuk love.
"Hei itu.." Hyura segera mengambilnya tanpa tahu apapun.
Minlee langsung mencegatnya dan menepis tangannya agar melepas kalung itu.
"Kau, jangan sekalipun mengambil kalung berwarna hitam seperti itu.. atau kau akan jadi temanku" ucap Minlee dengan nada sedikit marah.
"Ma..maafkan aku" Hyura pun menunduk takut.
"Maafkan aku, ayo jalan.."
Dan akhirnya Hyura pun masuk ke mobil Minlee dan pulang ke rumahnya.
"Ibuuuuu aku pulang..."
"Kenapa ini ada disini????"
Bersambung