Setelah beberapa tahun kemudian.
Gavin sedang duduk di kursi taman sekolah, anak itu tidak berminat untuk berlari-lari atau bermain kayak bocah kecil pada umumnya. Gavin memilih memandangi orang yang sibuk merebutkan bola. Terlihat dari raut wajahnya seperti ogah-ogahhan. Daripada melihat Kayla yang sejak tadi duduk disebelahnya. Setelah mengembalikan jas hujan yang di pinjamkan kemarin.
"Gabriel, makasih ya. Main yuk ke sana, masa diem aja disini." Ujar Kayla sembari cengar-cengir layaknya gadis ceria.
"Ogah, nggak minat." Ujarnya.
"Hem, gimana mau dapet temen kalau kamu kayak gitu. Mageran."
"Lah, nggak ada urusannya kan sama kamu?"
"Jangan galak-galak, nanti kamu naksir aku, gimana?"
"Ogah," Gavin beranjak pergi setelah menyaut jas ujan dengan kasar. Kayla tersenyum kecil, masih bocil aja begini gimana kalau gedenya. Pasti makin uwuw.