***
Siang hari itu, shafa terbangun dengan malas, kepala nya sudah lebih baik, dan ia merasa sudah lebih fresh setelah bangun tidur.
Shafa tidak ingin kembali ke rumah nya karena ia tidak ingin kedua orang tua nya mengetahui masalah yang di hadapi nya. Ia pun berniat mencari tempat kost untuk tempat tinggal nya semntara.
Setelah lama membuka aplikasi iklan jual beli dan sewa properti ia pun akhir nya menemukan tempat kost dengan lokasi yang cocok, Shafa pun berusaha menghubungi si pengiklan dan janjian untuk bertemu.
Shafa lega akhir nya dia menemukan lokasi yang pas untuk tempat tinggal nya dengan biaya yang terjangkau. Bagaimana pun ia tidak ingin ayah ibu nya mengetahui masalah rumah tangga nya.
Shafa bangun dari tidur nya dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan kan diri sebelum berangkat melihat tempat kos yang akan ia sewa.
Selesai mandi ia sudah dengan pakaian seadanya, kaos dan celana jeans karena ia cuma membawa beberapa helai pakaian, itu pun ibu nya yang menyiapkan nya karena ia masih
***
Devan masih larut dalam mimpi nya ketika suara ponsel nya berulang kali terus berdering, namun akhir nya ia terbangun ketika panggilan yang entah ke berapa, ia pun meraih ponsel nya dan mengangkat nya.
"Halo" devan
"Dev, kamu ini keterlaluan! Kamu belum juga mencari istri mu???, Alexander
"Tadi di hubungin di matikan ponsel nya, dan sekarang gk aktif. Memang dev harus nyari ke mana yah?? dia kan sudah dewasa," jawab devan dengan malas.
"Kamu ini suami macam apa? Pantas saja selalu gagal dalam rumah tangga, kamu itu tidak mau belajar dari kegagalan!!" Ucap Alexander dengan penuh emosi.
Flashback on.
Alexander diam-diam menempatkan orang² nya untuk selalu mengawasi devan dan shafa, ia terkejut saat dapat laporan jika shafa pergi diam² malam hari menuju hotel lain.
Pagi hari nya ia kembali mendapati sheryl yang di pacari Devan berada di kantor Devan, sedang berbicara di ponsel nya yang ia tahu pasti jika ia pasti sedang menelpon putra ny,
Alexander begitu geram mengetahui jika putra nya masih berhubungan dengan wanita lain, dan tidak mengatakan jika ia telah menikah.
Flashback off
****
Shafa telah sampai di rumah kost yang baru, yang akan ia tempati sementara, namun ia sendiri belum tahu sampai kapan.
Shafa masuk ke dalam kamar yang akan menjadi tempat nya berteduh sehari², di ruang ber ukurat 2,5 x 2,5, ia membaringkan tubuh nya yang masih sedikit demam. Meskipun kecil dan sempit namun terasa nyaman , telah tersedia kasur, pendingin ruangan, televisi, dan kulkas kecil.
"Setidak nya aq bisa lepas dari si brengsek devan."
Shafa teringat kembali perlakuan suami nya saat mengikat nya dan mencumbui nya dengan panas, ia benar² tidak bisa memaafkan perlakuan suami nya yang tidak ber adab.
Shafa mulai menghubungi teman dekat nya yang bernama delia, yang sudah pernah pernah mengalami kegagalan dalam rumah tangga untuk mendapat pengalaman dengan teman dekat nya tersebut
"Memang siapa yang mau bercerai fa? Tanya delia,
"Nanti juga kamu tahu del, aq sebenar nya ingin cerita banyak tapi bukan sekarang, aku butuh lawyer untuk saat ini," jawab shafa.
"Aku akan mengantar mu sekarang ke kantor teman saya jika kamu mau, kebetulan hari ini aku sedang free" jawab delia.
Delia pernah menikah dan bercerai dengan satu putri, saat perceraian ia menuntut hak asuh anak jatuh ke tangan nya. Dan majelis hakim pun mengabulkan nya.
****
Devan telah kembali ke rumah mewah nya setelah sehari yang lalu ia menginap di hotel, ia di sambut oleh seorang anak kecil yang berlari ke arah nya dan memeluk nya,
"Ayaah, dari mana ayah? Kenapa pulang nya lama, alan sudah tunggu², kata opah ayah pulang nya bareng tante cantik, ke mana tante cantik nya?" Tanya aslan dengan wajah polos nya.
*** To be continue ****