Di dalam sebuah ruangan VIP sebuah rumah sakit, ibunda sheryl begitu resah memikirkan putrinya yang tak kunjung memberinya kabar waktu menunjukkan pukul 8 malam pada hari itu dia berulang kali nelpon ke rumah namun tak juga ada kabar mengenai putrinya, ia terlhat resah mandir-mandir di ruangan itu.
Tak bisa dilukiskan dengan kata-kata betapa gelisahnya hati ibunya sheryl saat itu. Ayahnya yang saat itu sedang berbaring pura-pura tidur tetapi sebenarnya dia memperhatikan sang istri yang terus-menerus mandir di ruangan tersebut. Pria paruh baya itu memicingkan sebelah matanya melihat ke arah sang istri yang sedang mondar-mandir di sana kemudian ia kembali pura-pura tidur saat nyonya Jihan melewatinya.
Dia dapat merasakan apa yang sedang dirasakan oleh sang istri bagaimana pun Sheryil merupakan Putri semata wayang nya.