Kekayaan, popularitas, kebebasan, begitulah cara manusia menikmati hidupnya. Begitu juga denganku menikmati sebagian hidupku dengan kebebasan yang ku pilih.
Kisahku bermula dari sebuah sepeda rongsok yang membawa berjuta kisah, kenangan, penyesalan, bahkan rasa rindu.
Minggu pagi menjelang siang, aku berbaring di tempat tidurku, lalu aku dikejutkan oleh suara wanita yang sudah mulai menua "Refta cepat kemari" paggil ibuku keras dari halaman rumah.
"Iya bu" sahutku sambil beranjak dari tempat tidur, aku berjalan pelan menyusuri ruang tamuku, lalu membuka pintu depan rumahku menuju ke halaman rumah, mataku melihat sekeliling mencari ibuku, akhirnya ku lihat ibuku dibawah pohon besar sambil memegang sebuah sepeda, kuhampiri ibuku "Ada apa bu" tanyaku sambil memegang bahunya.