Darren menggenggam tangan istrinya ketika hendak pulang banyak mata yang memandang mereka iri, Bagaimana tidak iri perlakuan Mesra serta tatapan dari Darren yang terlihat begitu menyayangi istrinya membuat orang berkomentar macam-macam ada yang kagum dengan mengatakan pasangan serasi, pasangan yang cocok, perempuan yang beruntung dan banyak lagi tapi tidak semua seperti itu ada juga yang julit yang mengatakan mereka seperti kamuflase, suaminya pura-pura baik agar istrinya tidak selingkuh, pria tampan biasanya tidak ada yang baik dan masih banyak lagi namun mereka tetap tidak perduli.
"Kak," teriak Sisil begitu dia sudah selesai dari kelas Maharani dan keluar berjalan meuju parkiran.
" Hai kamu baru selesai?" Sisil menganggukan kepalanya sambil tersenyum.
" Bagaimana rasanya datang keperkumpulan orang tua murid?" Tanya Kiara sambil memandang kearah Sisil.
"Menyenangkan sekaligus tidak," katanya sambil nyengir memperlihatkan giginya yang putih.