Chereads / LEGENDA DEWA PEDANG (IND VERS) / Chapter 17 - MAKAM ES SERIBU PEDANG PART 1

Chapter 17 - MAKAM ES SERIBU PEDANG PART 1

Saat ini cuaca di wilayah Eternal Snow Paradise sedang tidak begitu bagus. Di sini sedang terjadi badai salju disertai dengan petir yang menyambar-nyambar.

Hembusan angin yang sangat dingin dan badai salju yang terus turun tanpa henti membuat seluruh wilayah ini di tutupi dengan hamparan salju yang luas dan tebal hingga mencapai lutut orang dewasa.

Gunung-gunung es raksasa berdiri tegak di hadapannya dihiasi dengan beberapa danau yang sudah menjadi es akibat dari suhu tempat ini yang sangat dingin.

"Sepertinya aku datang ke tempat ini di saat yang tidak tepat. Aku sangat tidak beruntung datang ke tempat yang seindah ini saat cuacanya sedang buruk. Badai salju ini sangat kuat sehingga menyulitkanku untuk berjalan dan jangkauan pandanganku juga menurun. Aku harus segera mencari tempat yang aman untuk berteduh, aku harap aku bisa menemukan sebuah Goa atau rumah penduduk yang tinggal di dekat sini."

Long Bai berjalan dengan perlahan sambil menahan kuatnya hembusan angin dari badai salju ini. Dia mengalami sedikit kesulitan saat berjalan karena tumpukan salju yang sangat ini telah beberapa kali membuat kakinya terjebak di dalam lubang-lubang kecil yang ada di bawah kakinya.

Long Bai melihat daerah sekitar untuk mencari tempat berlindung atau penduduk yang tinggal di dekat sini.

Dia terus berjalan untuk mencari pemukiman penduduk ataupun sebuah goa yang bisa dia gunakan untuk tempat berlindung. Namun sajauh mata memandang dia tidak menemukan apapun kecuali gunung-gunung es yang menjulang tinggi dan dihiasi dengan tebing-tebing es yang curam.

Tiba-tiba Long Bai mendengar raungan seekor Beast. Dari suaranya dia bisa menebak bahwa Itu adalah suara raungan dari binatang buas yang paling mengerikan di Benua Utara. Suara raungan ini bisa membuat siapapun yang mendengarnya menjadi bergetar karena ketakutan. Ini adalah suara raungan dari raja para Beast yang ada di Benua Utara.

Saat di depannya tiba-tiba muncul seekor Beruang Es setinggi dua puluh meter dengan bulu-bulu berwarna putih salju menutupi seluruh tubuhnya. Matanya berwarna merah menandakan bahwa saat ini Beruang Es itu sedang sangat marah dan siap untuk menyerang siapa saja yang ada di depannya

Dan aura yang di pancarkan oleh Beruang Es ini jauh lebih mengerikan daripada aura Raja Serigala Bulan yang beberapa hari yang lalu baru saja dia taklukkan. Aura ini sepuluh kali lebih kuat dari aura yang di pancarkan oleh ayahnya ( Long Bao )

Ekspresi wajah Long Bai langsung berubah, dia mengerutkan keningnya. "Gawat...!! Kenapa di saat seperti ini aku malah bertemu dengan Raja Beruang Es. Kekuatan yang aku miliki saat ini belum cukup untuk bisa melawan Raja Beruang Es ini karena tingkat kultivasi Raja Beruang Es ini sudah mencapai lapis King Emperor."

Long Bai langsung berlari menjauh dengan menggunakan jurus Langkah Angin Pemecah Badai yang baru saja dia kuasai. Dalam pikirannya saat ini, dia harus secepat mungkin untuk menjauh dari Raja Beruang Es yang sedang marah itu karena dia tidak ingin mati sia-sia di tempat ini sebelum semua tujuannya tercapai.

"Aku harus berlari sejauh mungkin untuk menjauhi Beast ini. Jika aku sampai tertangkap maka sudah pasti dia akan membunuhku," gumam Long Bai dalam hati.

Dalam sekejap Long Bai sudah berlari sejauh tiga puluh meter, namun ternyata Raja Beruang Es itu masih bisa mengejarnya.

Setiap kali Raja Beruang Es itu menghentakkan kakinya ke tanah maka tanah di tempat itu akan langsung berguncang dengan sangat kuat seperti terjadi sebuah gempa bumi. Bahkan gletser yang tadinya sangat halus, saat ini sudah muncul banyak sekali retakan di permukaannya.

"Boom ....!! "

"Roarrr ….!!"

"Gggrrr ….!! "

Raungan Raja Beruang Esitu bergema di telinga Long Bai dengan sangat keras seperti gendang telinganya mau pecah. Suara raungan yang sangat mengerikan ini bahwa membuat tubuhnya sedikit bergetar, beberapa saat kemudian terdengar suara ledakan yang sangat keras saat tangan Raja Beruang Es yang sangat besar itu menghantam dengan kuat ke gletser yang dijadikan tempat Long Bai berpijak.

Long Bai yang menyadari hal itu, secara reflek langsung melompat tinggi untuk menghindari pukulan Raja Beruang Es itu. Pukulan itu membuat gletser tempat Long Bai berdiri sebelumnya menjadi terbelah menjadi dua bagian akibat dari retakan yang cukup panjang dan dalam yang muncul saat Raja Beruang Es ini memukul gletser itu.

Di bekas retakan gletser itu, muncul semburan air yang sangat besar dan langsung menyembur ke langit. Air ini berasal dari sungai yang berada di bawah gletser Eternal Snow Paradise. Sungai ini telah tertutup oleh lapisan gletser yang terbentuk akibat dari suhu dingin yang sangat ekstrem di tempat ini.

Air sungai yang menyembur tinggi ke langit dengan cepat langsung dibekukan kembali oleh suhu dingin tempat ini, sehingga membentuk menara-menara es yang cukup tinggi dan indah.

Long Bai akhirnya mendarat di salah satu kepingan retakan es itu.

Dan...