Chereads / CINTA SEDERHANA TAPI SEMPURNA / Chapter 5 - pulau kecil milik konglomerat

Chapter 5 - pulau kecil milik konglomerat

Masih berlapis selimut putih tebal yang melekat di badan, meski sinar matahari mulai menampakkan diri di belahan laut sana tetapi tidak mampu melelehkan suhu alam yang masih tetap terasa dingin membeku sehingga enggan melepas selimut dan beranjak dari tempat tidur.

detak jarum jam dinding sudah tidak terdengar jelas lagi karena suasana sudah tidak hening seperti malam, kicau burung debur ombak yang saat ini terdengar, burung burung mulai beterbangan mengepakkan sayap di hadapan sinar matahari yang mulai menghangat meregangkan otot otot yang sedikit kaku karena hawa dingin semalam

" hai bangun lah" tangan lembut menggoyangkan tubuh sadam yang masih berbalut selimut "..seharusnya kita sudah berjemur atau berlari kecil mengelilingi pulau"

sadam membuka matanya perlahan, menatap tubuh dan paras cantik yang tepat berdiri di samping tempat tidur, tangannya menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya yang telanjang dada. waaw terlihat sexi kekar dan maskulin, dada bidang di hiasi bulu bulu hitam tebal. mata hanis menyusuri tubuh sadam seperti tidak ingin ada yang ter lewat, tonjolan besar seperti benda keras memanjang terlihat jelas di balik celana boxer yang ketat diantara dua belahan paha sadam yang gempal berbulu dan berotot layaknya binaraga, pemandangan indah itu membuat aliran darah hanis memanas mengalir deras bermuara di hasrat tinggi dan libido.

" kamu terlihat cantik, sexi pagi ini hanis"

" terimakasih sadam, cepatlah bangun yuri dan reihan sudah menunggu" bayangan nakal seketika hilang dalam benak hanis ketika sadam menyanjungnya

hal yang menyenangkan memang jika pagi hari berjemur di pantai memandangi debur ombak, burung burung laut yang beterbangan memutar menari di atas permukaan air laut, riak air laut yang ter hembus angin terlihat berkilauan bak berlian yang tersinari.

dua pasang insan yang sedang di landa asmara begitu menikmati suasana indah dan romantis di pulau kecil yang dikelilingi laut biru, cukup menyenangkan liburan kali ini terlebih dengan orang yang paling di cintai meski harus mengeluarkan banyak dana, hal yang memberatkan bagi sadam tetapi semua itu terbayar dengan kebahagiaan nya bersama hanis.

" hallo selamat menikmati liburan pekan ini, saya berharap liburan di pulau ini menyenangkan menjadi kebahagiaan yang sempurna" seorang pria menghampiri mereka"...mohon maaf sedikit mengganggu kami menyediakan beberapa fasilitas jika anda mau bermain ke tengah laut jadi tidak hanya menikmati keindahan pantainya saja". tatapan mata pria itu tertuju pada hanis, kemudian tidak lama meninggalkan mereka.

" apa dia pemandu wisata di pulau ini" tanya hanis

" dia pemilik pulau ini han" yuri menjawabnya

" wah konglomerat dong" sadam melirik hanis, matanya seperti menunjukkan kurang suka dan sedikit nampak cemburu pada hanis yang seolah memuji pria itu

" ya tepatnya seperti itu"

" saya liat dia memandangi hanis agak dalam dam" reihan mengungkapkan rasa heran nya kepada sadam

" ya, saya juga memperhatikannya, mungkin karena hanis cantik rei hahaha..."

gelak tawa mereka penuh kebahagiaan mengabaikan segala beban hidup dan permasalahan, berkejaran di pantai bermain speed boat, dan hal apapun yang membuatnya bahagia.

sepasang mata tidak lepas memperhatikan kebahagiaan mereka, terlebih matanya selalu tertuju fokus kepada hanis

" dia cantik sekali, ingin rasanya memilikinya" demikian dalam hatinya, matanya terus memandangi hanis dari kejauhan, decak kagum atas kecantikan hanis tersirat dalam raut wajah nya yang memang sedikit lebih berumur dari sadam, ya.. dia konglomerat pemilik pualu kecil itu, dalam hatinya menaruh rasa simpati pada hanis.