Keesokan harinya Vania bangun sangat pagi atau lebih tepatnya ia tidak bisa tidur semalaman karena memikirkan harus bagaimana ketika menghadapi Mama Justin. Meski Justin sudah mengatakan bahwa Mamanya itu cukup pengertian, namun yang namanya Vania itu masih tidak bisa tenang karena belum pernah melakukan hal semacam ini sebelumnya.
Saat ini Vania sedang duduk di atas kasurnya dengan muka bantal dan mata yang sedikit bengkak karena menahan kantuk semalaman. Vania sama sekali masih belum bergerak dari posisinya dan menatap dinding kamarnya dengan tatapan kosong karena otaknya seakan sudah berhenti untuk berpikir lagi.
"Kamu tuh kenapa sih sebenarnya? Bukannya kamu cuma harus bilang 'Halo, Tante. Saya Vania dan blablabla' Kenapa kamu sekarang jadi penakut banget sih?" gerutu Vania pada dirinya sendiri sambil mengacak rambutnya yang berantakan dengan frustasi.