Arturia memperhatikan tatapan Enkidu, menjadi kesal, dia menggunakan menggunakan Mana burst, kemudian memukul Enkidu yang dihindari olehnya. Gilgamesh melangkah mundur membiarkan mereka berdua bertengkar...
Setelah beberapa menit mereka berdua kemudian tenang dengan Arturia yang masih memandang Enkidu seolah dia adalah musuh
Mereka kemudian pergi arena.
"Aku ucapkan selamat datang sekali lagi. Selamat datang di pasukan. Gilgamesh Lampard, Haimura Moroha-kun, Arturia Pendragon, Urushibara Shizuno-kun"Ucap Jin
"Kelas tiga sudah lulus tahun kemari,jadi aku senang kalian berempat bergabung."ucap seorang gadis kulit coklat, berdada besar dengan aksen inggris. Gilgamesh melihat Enkidu melambai padanya dia di tempat tahun kedua.
"Cowoknya sangat tampan."
"Aku akan bersikap keras, jadi bersiaplah."Ucap seorang pria hitam dengan rambut berdiri dia menegang saat dia merasakan dingin di lehernya
"Jangan terlalu sombong, Zasshu."Gilgamesh membuka GOB di lehernya saat pedang hanya beberapa inci dari lehernya
"Baiklah, Gilgamesh-kun tolong hentikan."Ucap Jin
"Baiklah mari kita mulai!"Mereka mulai melakukan sumpah Juru Selamat
Gilgamesh dan lainnya duduk di bangku penonton saat Shizuno menjelaskan.
"Generasi Isurugi-senpai, disebut generasi emas, mereka paling banyak mengalahkan metafisika di cabang jepang"Shizuno
"Mereka hanyalah sekumpulan orang lemah yang tidak berguna bagiku." Ucap Gilgamesh
Moroha tertawa canggung"Ahaha, jangan bandingkan mereka denganmu Gilgamesh."Ucap Moroha selama waktu ini Gilgamesh dan Moroha lumayan akrab.
"Tapi, tetap saja bisakah aku bertahan di tempat seperti ini?"
"Mereka semua hanyalah anjing yang hanya bisa menggonggong,kau lebih baik dan istimewa dari mereka. "Gilgamesh berkata pada Moroha
***
Sepulang sekolah...
"Kau akan baik-baik saja Moroha."ucap Shizuno pada Moroha
Moroha terlihat sedih ketika mengingat pertarungan tadi.
Dia dikalahkan oleh Jin dan tentang Gilgamesh mereka semua kalah telak darinya dan memiliki banyak luka yang disebabkan olehnya.
'Ekspresinya saat pelatihan tadi adalah kesenangan sepertinya dia menikmati menghancurkan lawannya secara fisik dan mental'pikir Moroha
Dia kemudian melihat Gilgamesh,Arturia,dan Enkidu dia ingin"Gil-"sebelum Moroha bisa bicara sebuah mobil limosin berhenti di depan mereka. Mereka naik mobil itu dan pergi.
******
"Gil apa kau tinggal sendiri?"Enkidu bertanya
"Sebagian besar, 'kakak' ku sangat sibuk jadi dia hampir pergi sepanjang waktu."
"Tapi sekarang aku akan tinggal bersama kalian berdua."Gilgamesh tersenyum saat melihat Arthuria dan Enkidu
Enkidu memerah sedangkan Arthuria tersenyum.
Setelah 10 menit perjalanan mereka sampai di sebuah mansion yang besar.
"Tidak semegah istana di kehidupan kita sebelumnya kuharap kau tidak keberatan."Gilgamesh bicara
"Oh, tidak apa-apa."Ucap Enkidu'Selama aku bersamamu itu tidak penting.'pikir Enkidu
Setelah Gilgamesh mengatur kamar untuk Arthuria dan Enkidu, mereka makan malam bersama dan pergi ke kamar tidur mereka yang terpisah.
Malamnya....
Terlihat Arthuria sedang berjalan mengendap-endap saat dia melihat sebuah siluet yang berlawanan dengannya lalu dia melihat itu adalah Enkidu. Dia menghampiri dan menanyainya.
"Apa yang kau lakukan di depan kamar Gilgamesh!"bisik Arthuria
"Seharusnya aku yang menanyakan itu padamu"balas Enkidu dengan suara kecil
"Gilgamesh adalah kekasihku jadi, itu adalah hal yang wajar untuk kita tidur bersama."Arthuria berkata dengan sombong sementara Enkidu menggertakkan giginya
Mereka sampai di pintu kamar Gilgamesh dan membukanya terlihat Gilgamesh yang sedang tidur, dia tiba-tiba terbangun merasakan seseorang mendekatinya dan melihat Arthuria dan Enkidu dalam pakaian tidur mereka.
"Hoaam~ Apa yang kalian berdua lakukan disini."Gilgamesh sedikit menguap saat dia bertanya pada kedua gadis itu
Mereka berdua langsung takut seperti seorang anak kecil yang melakukan kesalahan.
"Kemarilah, bukankah kalian ingin tidur bersamaku."ucap Gilgamesh menepuk tempat tidur di sampingnya
Mereka kemudian dengan cepat berada di kedua sisi Gilgamesh dan Gilgamesh menggunakan selimut untuknya dan mereka.
Arturia dan Enkidu tertidur merasa sangat nyaman dan aman ketika bersama Gilgamesh.
Keesokannya adalah hari libur....
Gilgamesh bangun melihat dua gadis itu masih tertidur dia keluar dari cengkraman mereka dan pergi mandi.
Kedua gadis itu bangun saat Gilgamesh selesai mandi"jadi, apa tidur kalian nyenyak?"tanya Gilgamesh
"Ya."jawab keduannya
"Gilgamesh aku ingin ciuman selamat pagi."ucap Arturia selama di dunia DxD Arturia selalu meminta ciuman selamat pagi pada Gilgamesh jadi dia terbiasa melakukan itu
Gilgamesh mencium bibirnya, lalu dia melihat Enkidu yang cemberut dia pindah ke Enkidu dan menciumnya.
Enkidu tersenyum cerah"hey Gil apa yang akan kita lakukan? Maksudku sekarang hari libur."tanya Enkidu
"Entah aku ingin melihat be-"Gilgamesh hendak melanjutkan saat melihat ponselnya berdering
Dia melihat itu adalah Shizuno dia menjawab teleponnya"Ada apa anjing kampung?"dia bertanya kesal
"Gilgamesh-san tolong aku dan Satsuki di pusat mall kami di serang Metafisika."ucap Shizuno panik kemudian Gilgamesh menutup panggilannya
Gilgamesh mendapat pesan lain yang memintanya berkumpul dengan juru Selamat lain.
"Sepertinya aku akan bersenang-senang, kalian berdua aku akan pergi dulu, lakukan apa pun yang kalian mau."ucap Gil memakai pakaian dan pergi
Arthuria dan Enkidu saling memandang kemudian Arthuria bicara"bagaimana kalau kita menentukan siapa yang paling hebat dan pantas untuk Gilgamesh, yang kalah tidak akan tidur dengan Gilgamesh selama sebulan."Arturia berkata dengan serius dia lebih nyaman jika hanya tidur berdua dengan Gilgamesh bukan bertiga.
"Tentu saja aku akan menerimanya aku tidak akan kalah dari gadis kecil sepertimu."ucapnya dengan Enkidu sambil menekankan kata 'kecil'
Arturia menggertakan gigi mereka berdua memulai pertandingan yang akan membuat kekacauan saat Gilgamesh kembali.
******
Gilgamesh sampai di tempat banyak orang berkumpul dia dan Moroha sampai di saat yang sama.
"Ini buruk,mereka metafisika tingkat tinggi .... sama seperti saat penyerangan teluk tokyo"dia berbalik ke Moroha
"Kalau begitu kita harus cepat ke sana mengirim bantuan, Satsuki dan Shizuno juga ada disana."Moroha berkata dengan cepat
"Kita tidak bisa."
Semua orang memiliki wajah gelisah, cemas, dan takut.
"Jika itu hanya metafisika biasa, kita bisa mengirim bantuan tapi itu adalah metafisika tingkat tinggi kita memerlukan pasukan 100 orang untuk membunuhnya."Jin berkata dengan serius dan sedikit penyesalan
"Tidak mungkin."
"Tolong mengertilah."dia menepuk pundak Moroha
"Seperti yang diharapkan kalian semua hanyalah sekelompok anjing yang hanya bisa menggonggong."Gilgamesh menatap mereka semua dengan jijik
"Apa yang kau tau!"
"Itu Metafisika tingkat tinggi! jika kau ingin mati pergilah!"
Kemudian di layar, langit di atas yang gelap mulai mengeluarkan petir,dan keluar monster dengan besar 4 lantai yang seperti Wyvern dengan tiga kepala dan dari mulutnya dia menembakan angin yang menghancurkan daerah sekitarnya.
Moroha mengatupkan giginya ketika dia mengingat dia tidak berdaya saat orang tuanya meninggal dia ingin mendonorkan darahnya,dia tidak bisa melakukan itu karena dia masih kecil dan dokter itu bilang tolong mengertilah.
Moroha menampar tangannya "Bagaimana kita bisa menyebut diri kita pedang keselamatan ..... jika tak bisa menyelamatkan 2 gadis?"Moroha berkata pada mereka semua
Gilgamesh merasa muak dan jijik pada betapa lemahnya sekelompok bonggol ini.
Gilgamesh bicara pada Moroha"Oi mongrel, kita akan pergi aku akan melawan yang terbang dan kau melawan ular itu. Kalian para anjing kampung rendahan! Tetap diamlah disana dan meringkuk ketakutan. "Gilgamesh berkata dengan hina dan jijik pada mereka semua
Dia keluar dan menarik Tag-IDnya lalu di depannya muncul portal emas besar dan keluar sebuah kapal emas, dengan tahta emas yang dibalut kain merah, dan sayap capung hijau.

Moroha dan lainnya terkejut melihat sesuatu yang menunjukan kemegahan, kemewahan, dan aura yang di pancarkan darinya.
Gilgamesh naik dan duduk di tahta itu dia memancarkan keagungan dan kemegahan dari seorang Raja tertinggi.
"Cepatlah, Mongrel."Gilgamesh menyalakan Vimana, Moroha tersadar dari keterkejutannya dan naik ke Vimana
Kemudian di bawah tatapan kagum dari Mari dan semua pasukan Striker Vimana terbang dan pergi.

Vimana terbang dengan kecepatan tinggi di langit gelap, 2 menit kemudian Vimana sampai di tempat Metafisika berada Gilgamesh menurunkan Moroha di atap dan terbang menuju Wyvern.
Gilgamesh berhadapan dengan Wyvern dia menatapnya dengan jijik, Gilgamesh menjetikan jarinya di belakang Vimana portal emas terbuka dan menembakan laser pada Wyvern, itu menghindar tapi salah satu kepalanya terkena dan hangus.
Wyvern memekik kesakitan dan kabur,karena merasa akan mati kapan saja. Gilgamesh mengejarnya dengan Vimana saat menembakinya dari belakang.
"Setelah sekian lama ini menyenangkan."ucap Gilgamesh saat Vimana melesat mengejar Wyvern, dia walaupun bisa terbang lebih nyaman menggunakan Vimana karena bisa bermanuver tajam.
*****
Moroha melompat dari atap gedung tubuhnya di selimuti Plana
"Saratiga!"pedangnya terwujud di tanganya
Dia memotong lidah Hydra yang membungkus Satsuki, Hydra meraung meraung kesakitan.
"Maaf membuatmu menunnggu." Moroha menoleh ke belakang
Satsuki senang"Ah, Nii-sama!"
Moroha melihat Shizuno, mengangguk dan berbalik kembali, dia melompat menusuk mata salah satu kepala Hydra, dia melihat dari sudut matanya kepala lain menyerangnya dari kanan dia melompat mengiris tubuh yang menyerangnya.
Dia menginjak tubuh hydra untuk menghindari serangan kepala lain dan berputar di udara lalu turun ke tanah dua kepala Hydra yang menyerangnya masuk ke tanah dia melompat mundur dua kali.
"Sial .... makhluk ini."Moroha mendecakan lidahnya
****
Gilgamesh berhasil mengejarnya, dia mengeluarkan buku sihirnya Gilgamesh menaruh tanganya di tengah buku itu lalu menghempaskannya ke atas kemudian Simbol dan rune berputar dalam lingkaran di buku itu.
30 meter jauhnya dari Gilgamesh terlihat mobil sport merah di mobil itu ada Mari dan Jin yang menyaksikan pertarungan Gilgamesh dengan terkejut dan mulut terbuka.

Di langit, terlihat riak cahaya emas raksasa darinya keluar puluhan tongkat sihir emas dari berbagai bentuk semua tongkat sihir itu mengeluarkan sihir yang menyatu, Gilgamesh mengibaskan tangannya petir emas menembak ke Wyvern memanggangnya menjadi abu, dan berlanjut ke tanah menyebabkan ledakan dan kawah 10 meter.
Gilgamesh duduk kembali di Singgasananya, melihat pertarungan Moroha.
*****
Shizuno berjuang bangun tubuh bagian bawahnya menjadi batu dan hanya kepalanya yang tidak"Tenang saja, kau tidak akan kalah, kau memiliki satu kekuatan lagi!"Shizuno berkata pada Moroha
"Satu kekuatan lagi?"tanya Moroha
"Kau pasti bisa. Maka dari itu, jangan pernah ragu."
"Ha"Moroha kemudian melihat seorang gadis yang diselimuti mana dan dirinya yang mengenakan jubah dan penutup mulut hitam melakukan Sihir.
"Aku mengingatnya."
Plana meledak darinya"tidak akan kubiarkan seseorang merampas sesuatu yang berharga dariku!"
"Kutuliskan!"
Dia mulai menulis mantra di udara"Api suci yang ada di dunia dan kobaran api neraka. Api pembeda kebaikan dan kejahatan yang mampu menyucikan. Semua harus mati dan kembali menjadi tulang. Tuhan telah menelantarkan umat manusia."dia menulis mantra sambil mendekati dan menghindari serangan Hydra dia kemudian ditelan oleh hydra
"Dunia akhirat yang abadi. Terompet harus ditiupkan dan membawa detik-detik kehancuran."
Ular yang menelannya meledak memperlihatkan Moroha yang memegang api bulat yang padat.
"Apa itu?"
"Sihir kegelapan level kelima, Black Gehenna."jawab Shizuno
Moroha memasukannya ke pedangnya dan mengangkat pedangnya.

Dia bergegas ke tubuh utama hydra
"Yin-Yang Kurikara!"Moroha Mengayunkan pedangnya, semua kepala hydra terpotong dan mall tempat Moroha berada hancur.