Di Arc Seiken tsukai no World Break ini aku akan percepat mungkin terlihat berantakan tapi aku tidak memiliki motivasi untuk melanjutkan bagian ini. Disini hanya untuk menjemput Enkidu tidak lebih.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Keesokan harinya Edward datang dengan Angelica dia menanyakan apakah Gilgamesh yang membunuh Metafisika Wyvern, Gilgamesh hanya menjawab ya.
Gilgamesh terlihat berjalan bersama Edward untuk melihat Moroha apakah benar dia memiliki kekuatan untuk membunuh Metafisika Hydra. Edward terlihat sangat santai dan riang.
Ketika Gilgamesh dan Edward masuk ke restoran mereka melihat Moroha, Satsuki, dan Shizuno sedang ngobrol.
Edward memesan menggunakan bahasa inggris membuat pelayan itu bingung dan panik karena tidak mengerti dan Satsuki membantu pelayan itu.
Edward kemudian menggunakan kekuatannya dia muncul di depan Moroha mengambil sikap meninju dan memukul tangannya ke depan Moroha. Moroha hanya diam seolah dia tidak menyadarinya. Karena pukulannya tekanan angin membuat seisi kafe berantakan.
"Kau tak bisa bergerak?... atau kau tidak ingin bergerak?"tanya Edward menarik kembali tinjunya
"Aku akan mati jika kau bermaksud serius ingin membunuhku."Ucap Moroha sambil mengelus lehernya
Edward Memakai kacamatanya kembali"Kalau begitu Kau mengecewakanku."
"Kemunafikan yang menjijikan..."Ucap Gilgamesh pada Moroha lalu pergi
Moroha ingin bertanya pada Gilgamesh apa akibatnya,tapi sayangnya Gilgamesh sudah pergi.
"Bagaimana menurutmu?"
"Jika meminta pendapatku dia lemah."Gilgamesh berkata
Edward mengangguk dan mereka melanjutkan ke sekolah.
Keesokan harinya...
Gilgamesh sedang berada di atap dengan Enkidu dan Arthuria mereka bertiga mendiskusikan tentang asal,dan bahwa mereka bukan dari dunia ini.
"Jadi apa aku bisa pergi dengan kalian?"tanya Enkidu
"Tentu itu lah yang mudah. jadi pada waktunya kita akan pergi dari sini."Ucap Gilgamesh lalu dia menghela nafas dan menambahkan "Orang-orang disini sangat lemah hingga menjijikan aku ingin pergi ke Nasuverse."
Arthuria mengangguk dia juga merasa makhluk di dunia ini sangat lemah, dia ingin tumbuh menjadi lebih kuat dengan melawan musuh yang sama atau bahkan lebih kuat darinya. Arthuria sekarang kehilangan motivasi untuk berada disini, dia juga ingin pertarungan yang menyenangkan dan terhormat.
Enkidu hanya melihat mereka berdua dan berpikir'Kalian berdua seperti maniak bertarung..."
Lalu ketika atmosfer menjadi diam tapi damai Satsuki masuk"Gilgamesh! tolong bantu Moroha hanya kau yang bisa membantunya!"
Gilgamesh melihat Satsuki dari sudut matanya berkata"Jangan bercanda Anjing kampung. Kenapa aku harus membantu bonggol itu?"
Wajahnya dipenuhi kegugupan dan panik"Tapi-tapi..."
"Diam! Aku akan melihatnya..."Karena dia sudah mengatakan bahwa dia akan membantu Moroha dia akan melakukannya sekarang. Gilgamesh mengeluarkan Vimana lalu mengajak Enkidu dan Arthuria meninggalkan Satsuki sendirian.
Gilgamesh berada di atas gunung dia melihat Edward menebas pedangnya menumbangkan beberapa pohon. Gilgamesh mendengus lalu menembakan laser dari Vimana Edward terpental dan pedangnya meleleh.
"Kenapa kau tidak mengajakku bersenang-senang Kakak?"tanya Gilgamesh sinis
"Ahahaha... ini hanya hal kecil Gil itu sebabnya aku tidak memberitahumu ."Ucapnya Canggung
Gilgamesh menyilangkan tangannya dan melihat ke arah Moroha"Apa kau ingin bantuan?"
Moroha menggelengkan kepalanya "Ini adalah masalahku aku tidak bisa melibatkanmu Gil."
Gilgamesh hanya mengangguk lalu terbang lebih tinggi"Menurut kalian siapa yang akan menang?"tanya Gilgamesh
Arthuria menjawab dengan serius"Jika kau harus membuat perbandingan Moroha akan menang dengan ilmu pedangnya yang tinggi tapi sepertinya Sir Edward masih menahan."
"Aku bisa menahannya menggunakan rantaiku dan kemudian menusuk tubuhnya dari berbagai arah."jawab Enkidu
Gilgamesh dan Arthuria terdiam karena yang dibicarakan adalah Moroha....
Setelah 5 menit..
Setelah bertarung untuk beberapa waktu, Moroha mengingat sebagian ingatan tentang kehidupan terdahulunya, dia terbang ke atas dan mulai menulis Mantra yang panjang di udara. Moroha menghempaskan jarinya ke depan.
"Cocytus!"kemudian naga putih yang seperti salju membuka mulutnya menerjang ke gunung membuat gunung itu bersalju dan semua bentuk kehidupan di sekitarnya beku termasuk Edward.
Gilgamesh sudah pergi saat melihat Moroha menulis mantra di udara.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Bagi yang punya saran atau keluhan apa pun silakan komen!!